“Never cut a tree down in the wintertime. Never make a negative decision in the low time. Never make your most important decisions when you are in your worst moods. Wait. Be patient. The storm will pass. The spring will come.” – Robert H. Schuller
Gue bukan orang yang ambisius mengejar cita-cita. Toh gue juga nggak punya cita-cita yang ‘penting’. Gue pun nggak pernah membuat keputusan yang berarti dalam hidup gue.
Gue bukan orang yang ambisius mengejar cita-cita. Toh gue juga nggak punya cita-cita yang ‘penting’. Gue pun nggak pernah membuat keputusan yang berarti dalam hidup gue.
Setelah 4
tahun kuliah, gue akhirnya lulus dan 2 minggu setelah wisuda, gue tiba-tiba
masuk ke dunia jurnalisme. Menjadi jurnalis dunia hiburan di media online nomor
satu di Indonesia dimana gue nggak hapal sama nama-nama artis di sini. TBH, I
don’t even care about celebrities. Lol. Tapi… Siapa yang nyangka, gue ternyata
bertahan sampai (nyaris) 5 tahun! Sampe afal kapan dan di mana Ayu Ting Ting
ngelahirin anaknya.
Sering memang gue berpikir “Mau sampe kapan gue begini?” “Apa yang bisa gue lakukan selain ini?” “Apa gue bakal kerja di sini berbelas-belas tahun, sampe gue punya anak 2?” “Apakah gue mentok sampe sini aja?” Bahaya memang kalau lingkungan kantor kelewat nyaman. Tapi gue merasa gue nggak berkembang aja.
Sampe suatu hari, di bulan puasa, seorang teman nelepon gue
pas SAHUR. “Lo mau nggak pindah kerja bareng gue?”
Gue yang pada saat itu setengah sadar dan sambil nyuap
Indomie goreng pake nasi, pun bingung. Antara sadar dan nggak sadar, gue mikir,
apa ini jawaban pertanyaan-pertanyaan gue? Atau ini cuma ‘cobaan’? Gue berasa jadi
Alice di film ‘Alice in Wonderland’ waktu dia jalan di jalan setapak di tengah
hutan, terus ketemu jalan yang bercabang.
“Kalau gue ‘iya’-in, gue bakal nyesel nggak ya?” pikir gue.
“Tapi kalau gue tolak, apa gue bakal lebih nyesel lagi?” pikir gue lagi.
Tapi kesempatan belum tentu datang dua kali. Akhirnya gue
menerima tawaran menarik dari temen gue itu. Akhirnya ada perubahan dalam
kehidupan gue. Akhirnya gue berani membuat keputusan untuk hidup gue.
Mungkin untuk beberapa orang, “yaelah pindah kantor doang.”
Tapi bagi gue, pindah kantor seperti memberi sedikit warna dalam kehidupan
hitam-putih gue ini.
Lalu, sekarang, setelah pindah kantor dan memulai dari nol
lagi, apakah gue menyesal dengan keputusan gue? Nggak. (nggak tahu, lol) Seorang teman pernah bilang ini ke gue: “Jangan sampe dan
jangan pernah ngomong nyesel resign dari kantor yang lama.” Life must goes on. Gue yakin everything happens for a reason.